Lapisan es Laut Arktik Akan Hilang 10 tahun lagi - Kabar buruk bagi setiap penduduk Bumi, tampaknya pemanasan global datang lebih cepat dari jadwal. Pakar lingkungan mendapatkan data teranyar memperlihatkan lapisan es di Laut Arktik dekat Kutub Utara mencair lebih cepat dan bisa menghilang 10 tahun lagi.
Perkiraan itu berdasarkan pengamatan satelit CryoSat-2 milik Lembaga Astronomi Eropa (ESA) dan pakar lingkungan University College London, Dr. Seymour Laxon. Gambar dari angkasa menunjukkan sepanjang tahun lalu saja 900 kubik lapisan es di laut itu menghilang. Laxon menilai ramalan pegiat soal datangnya pemanasan global terlalu lambat. "Berdasar pembacaan awal data satelit itu, es di dunia mencair lebih cepat dari yang diduga selama ini," kata dia seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (13/8).
Meski secara populer disebut laut, perairan Arktik sebetulnya termasuk samudera. Kawasan ini memiliki lapisan es terbanyak setelah Samudera Antartika dekat Kutub Selatan. Sayangnya, dibandingkan kondisi pada 2004 saat es masih meliputi 17 ribu kilometer kubik, pantauan satelit bulan lalu menunjukkan zona beku tersisa 14 ribu kilometer kubik.
Mencairnya es di wilayah Arktik dan sekitarnya dikhawatirkan memicu naiknya permukaan laut. Beberapa pulau di utara Eropa dan Pasifik bakal langsung tenggelam.
Pulau mungil di Indonesia juga bakal terpengaruh ketika ambang batas kenaikan tujuh meter terlampaui ketika seluruh es di wilayah Greenland mencair.
Temuan University College London ini mendukung klaim dari Universitas Copenhagen, Denmark, tahun lalu menyatakan es di kawasan utara Bumi lebih rawan mencair. Percepatan proses pencairan ini mungkin terjadi akibat pemanasan global, efek dari polusi udara dan kerusakan ozon hasil industrialisasi seluruh dunia.
Sumber