Hati-hati di Internet Banyak Penipuan Berbasis Peluang

Hati-hati di Internet Banyak Penipuan Berbasis PeluangNamanya juga penipu. Pasti punya banyak banget cara buat ngadalin calon korban kan? Semakin lama modusnya semakin warna-warni kayak pelangi. Termasuk yang ini nih. Modus nawarin kerjaan dengan iming-iming gaji sebulan sampe ratusan juta, ih wow! Yang ujung-ujungnya malah bikin kecewa berat, plus tambah miskin! Apa aja sih guys! Coba cek ini yuk!
1. Dibutuhkan! 1000 Manager dengan gaji 20 – 30 Juta per bulan
Pernah nggak guys ngeliat iklan yang model kayak beginian? “Sebuah perusahaan multinasional sedang membutuhkan 2000 karyawan untuk posisi : manajer, divisi HRD, sekretaris, administrasi, akuntan dll. Syarat : pendidikan minimal SLTA. Fasilitas : gaji pokok 10 – 20 juta belum termasuk fee lainnya. Minat? Segera kirim lamaran Anda ke jalan Amburadul no. 19 Antah Berantah, langsung interview. Nah loh, menarik banget kan? Tapi ujung-ujungnya setelah didatengin beneran, bawa lamaran pake acara dandan rapi jali, e…ternyata semuanya bener-bener jauh dari bayangan. Bukannya nemuin kantor perusahaan yang gede, dengan staf yang banyak, tapi cuma ketemu sama ruangan kecil yang katanya kantor plus cuma ada beberapa orang di situ. Habis itu, si calon pelamar kerja langsung dirayu dengan super meyakinkan dengan iming-iming gaji besar, setelah membeli sejumlah produk dengan harga yang irasional. Selanjutnya…si pelamar bakalan disuruh melakukan hal yang sama –dengan cara merekrut orang lain, dengan cara yang sama pula, begitu seterusnya- Setiap satu orang yang berhasil direkrut,bakalan dapet komisi dari uang pendaftaran plus pembelian barang yang harganya bisa berkali-kali lipat tadi. Kalau berhasil dapat banyak ‘mangsa’ otomatis, semakin banyak pula incomenya kan? Tapi kalau enggak? Ya udah…gigit jari deh…
Lagian info loker kayak begituan juga udah kelihatan enggak bonafit banget. Masak iya mau ngrekrut manajer sebuah perusahaan multinasional kok syaratnya semudah mau beli sandal jepit begitu?
2. Bisnis Online dengan income sampai ratusan juta perbulan
Hampir sama kayak yang di atas, cuma yang ini modelnya online. Imin-imingnya juga jauh lebih yahud! Cukup transfer sejumlah uang ke sebuah nomor rekening yang katanya buat beli software pencari uang, habis itu si pembeli cukup menunggu uang mengalir ke rekening. Tapi nih tapi…. Banyak temen ane yang ketipu gan! Dia udah transfer uang, dan sampe setahun nggak sepeserpun uang masuk ke rekeningnya. Nah loh, rugi banget kan?? Mereka nggak menjelaskan gimana cara kerja mesin pencari uang yang mereka iklankan itu kan?? So, kenapa harus percaya sih?
3. Waspadai Scam!
Pernah ngeliat iklan di internet “freelance entry data dengan bayaran 20 ribu rupiah per data dsb”. Bener-bener kelihatan empuk sekali sodara-sodara. Kita cuma disuruh mengentry data yang berisi nama, plus e-mail dan biodata standar ke sebuah situs. Setiap data yang berhasil kita masukkan, kita bakal dibayar sekian, sekian. Kebayang kan? Semakin banyak data yang dientry, semakin banyak pula pendapatan kita? But, lagi-lagi ada tapinya ini…sebelum bisa mengentry data, kita mesti registrasi dan HARUS BAYAR. Setelah itu….. wassalammualaikum deh… silahkan entry data di komputer masing-masing dan minta bayaran sama emak. Belum lagi resiko yang lainnya. Jangan heran kalau beberapa minggu setelah data kita dientry –termasuk alamat e-mail- kemudian e-mail kita jadi eror, bahkan disalahgunakan untuk mendukung kejahatan di dunia maya. Waspadai scam guys!!! Kita dikasih iming-iming bayaran yang paling cuma 1 – 3 dolar, sementara mereka bakal ngejual alamat e-mail yang kita entry itu sampai berlipat-lipat. Nah loh, rugi banget kan?
Peluang-peluang yang kayak gini nih guys, yang gampang banget bikin kita ikut keblinger dan kemakan tipuan. Hati-hati yah?? Hari gini, cari duit serba instan?? Kayaknya nggak mungkin deh!! Orang mau sukses, mau jadi milyader itu ya mesti kerja keras. Nggak cukup ongkang-ongkang ajah.  So, kalau misalnya ada iklan yang luar biasa menarik kayak gitu, kita mesti menganalisa dan mengkaji ulang, logis enggaknya. Jangan sampai Cuma ikut-ikutan yang buntutnya justru bikin kita rugi sendiri.




Sumber