Lorentzon menyimpulkan hal itu setelah mengamati 833 pria yang berusia 18-20 tahun saat penelitian dimulai.
Peneliti pun mengamati kebiasaan olahraga para partisipan. Lima tahun kemudian, tulang para partisipan dipindai di laboratorium universitas.
Hasilnya, partisipan yang berolahraga lebih dari empat jam selama seminggu memiliki massa tulang pinggul lebih besar hingga 1,3%.
Sebaliknya, pria yang cenderung tidak berolahraga mengalami penurunan massa tulang pinggang hingga 2,1%.
Menurut tim peneliti, tulang pinggul menjadi titik krusial perapuhan tulang di masa tua.
"Osteoporosis sebenarnya mulai terlihat ketika memasuki usia 25, lebih banyak kamu bergerak, lebih banyak kamu membangun tulang," kata Lorentzon.