Kondom memang memiliki masa kedaluwarsa yang cukup lama. Namun sebelum
dipergunakan sebaiknya selalu pastikan bahwa belum lewat tanggal
kedaluwarsanya. Bila tidak, ada beberapa risiko yang akan Anda atau
pasangan rasakan.
Kondom lateks dapat digunakan sampai 5 atau 6 tahun jika disimpan di tempat sejuk dan kering. Kondom menjadi rentan rusak ketika integritas struktural diabaikan. Menyimpannya dalam dompet, tempat yang panas atau lembab, serta lewat tanggal kedaluwarsa dapat mengganggu integritas struktural.
Setelah tanggal kedaluwarsanya berakhir, kondom lateks akan mulai mengering sehingga menjadi lebih rapuh. Karena lebih kering, fleksibilitas dan kekuatan kondom terus menjadi lebih buruk.
Semakin tua kondom, semakin besar kemungkinan untuk rusak. Bahkan spermisida yang digunakan dalam beberapa kondom menjadi kurang efektif setelah lewat tanggal kedaluwarsa. Hal ini karena zat yang membunuh sperma kehilangan pelumasan dan kehilangan efektivitasnya.
Berikut beberapa risiko yang timbul bila menggunakan kondom kedaluwarsa,
1. Kehamilan yang tidak diinginkan
Ini adalah faktor risiko yang paling jelas terkait dengan penggunaan kondom kedaluwarsa. Lubang kecil atau robekan dapat terbentuk pada kondom tanpa Anda sadari. Hal ini berpeluang membuat sperma masuk ke vagina dan terjadi pembuahan.
2. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Karena kondom tidak lagi mampu mencegah pencampuran cairan tubuh, virus dan partikel menginfeksi bisa menginfeksi dari satu orang ke orang lain. Salah satu bahaya dari kondom kedaluwarsa yang telah kehilangan daya tahan dan fleksibilitas adalah dapat bocor di dalam vagina selama hubungan seksual dan menyebabkan transfer PMS dari satu orang ke orang lain.
3. Iritasi
Ada yang menganggap lebih baik menggunakan kondom kedaluwarsa daripada tidak sama sekali. Namun harus diingat, kondom yang kering dan rapuh dapat mengiritasi kulit penis maupun vagina dan bahkan dapat menyebabkan ruam kecil.
Untuk itu, pastikan Anda menghindari risiko menggunakan kondom kedaluwarsa dengan memeriksa bungkusan dan menggantinya jika sudah dekat dengan tanggal kedaluwarsa.
Sumber
Kondom lateks dapat digunakan sampai 5 atau 6 tahun jika disimpan di tempat sejuk dan kering. Kondom menjadi rentan rusak ketika integritas struktural diabaikan. Menyimpannya dalam dompet, tempat yang panas atau lembab, serta lewat tanggal kedaluwarsa dapat mengganggu integritas struktural.
Setelah tanggal kedaluwarsanya berakhir, kondom lateks akan mulai mengering sehingga menjadi lebih rapuh. Karena lebih kering, fleksibilitas dan kekuatan kondom terus menjadi lebih buruk.
Semakin tua kondom, semakin besar kemungkinan untuk rusak. Bahkan spermisida yang digunakan dalam beberapa kondom menjadi kurang efektif setelah lewat tanggal kedaluwarsa. Hal ini karena zat yang membunuh sperma kehilangan pelumasan dan kehilangan efektivitasnya.
Berikut beberapa risiko yang timbul bila menggunakan kondom kedaluwarsa,
1. Kehamilan yang tidak diinginkan
Ini adalah faktor risiko yang paling jelas terkait dengan penggunaan kondom kedaluwarsa. Lubang kecil atau robekan dapat terbentuk pada kondom tanpa Anda sadari. Hal ini berpeluang membuat sperma masuk ke vagina dan terjadi pembuahan.
2. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Karena kondom tidak lagi mampu mencegah pencampuran cairan tubuh, virus dan partikel menginfeksi bisa menginfeksi dari satu orang ke orang lain. Salah satu bahaya dari kondom kedaluwarsa yang telah kehilangan daya tahan dan fleksibilitas adalah dapat bocor di dalam vagina selama hubungan seksual dan menyebabkan transfer PMS dari satu orang ke orang lain.
3. Iritasi
Ada yang menganggap lebih baik menggunakan kondom kedaluwarsa daripada tidak sama sekali. Namun harus diingat, kondom yang kering dan rapuh dapat mengiritasi kulit penis maupun vagina dan bahkan dapat menyebabkan ruam kecil.
Untuk itu, pastikan Anda menghindari risiko menggunakan kondom kedaluwarsa dengan memeriksa bungkusan dan menggantinya jika sudah dekat dengan tanggal kedaluwarsa.
Sumber